1. Syarat dan Etika dalam Melakukan Publikasi
Online
Setiap publikasi mencantumkan siapa penulisnya.
Penulis dapat tunggal atau kelompok orang. Penulis kelompok ditulis berurutan berdasarkan
kontribusinya, dari yang paling utama sampai pelengkap. Penulis utama ditulis
pertama kali, diikuti oleh penulis pelengkap. Publikasi
online saat ini sangat menjadi trend bagi kegiatan kita sehari-hari. Ucapan
selamat ulang tahun, perayaan, hari bersejarah dan lain-lain. Pada pelajaran
kali ini kita akan membuat bagaimana cara melakukan publikasi secara online
dengan mudah. Dasar-dasar
etika yang perlu diketahui :
a.
Jujur
dalam mencantumkan sumber dan penulis.
b.
Kutip seperlunya.
c.
Bijak
dalam meng-copy sebuah situs
Beberapa alasan
mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:
a.
Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang
mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b.
Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia
yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
c.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet
memungkinkan seseorang untuk bertindak etis seperti misalnya ada juga
penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya
dilakukan.
d.
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah
setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.
2. Plagiarisme
Plagiarisme atau
sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan
pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri
hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat
hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat
disebut sebagai plagiator. Yang masuk golongan plagiarisme:
a. Mengakui
tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
b. Mengakui
gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
c. Mengakui
temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.
d. Mengakui
karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,.
e. Menyajikan
tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya.
f. Meringkas
dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan.
g. Meringkas
dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan
pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Plagiarisme
atau plagiat dapat terjadi karena tak disengaja, misalnya karena kurang
memahami tatakrama pengutipan atau perujukan gagasan atau pendapat orang lain,
atau bisa juga karena keterbatasan pelacakan sumber-sumber informasi dari
literatur-literatur ilmiah. Oleh sebab itu, setiap penulis harus berusaha
maksimal untuk memastikan bahwa karya tulisnya bukan buah karya orang lain. Plagiarisme
tidak begitu gampang dihindarkan, terlebih dalam dunia penelitian yang semakin
kompetitif saat ini. Dalam diskusi antar kolega yang melibatkan sejumlah
peneliti, ide-ide segar bisa saja muncul yang mungkin tidak kita sadari nilai
strategisnya saat itu. Barangkali beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian
bisa saja salah seorang dari teman diskusi tadi diam-diam mengembangkan ide
yang dilontarkan itu.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar