Sabtu, 28 September 2013

# PTI Syarat dan Etika dalam Melakukan Publikasi Online dan Plagiarisme

1.   Syarat dan Etika dalam Melakukan Publikasi Online
 Setiap publikasi mencantumkan siapa penulisnya. Penulis dapat tunggal atau kelompok orang. Penulis kelompok ditulis berurutan berdasarkan kontribusinya, dari yang paling utama sampai pelengkap. Penulis utama ditulis pertama kali, diikuti oleh penulis pelengkap. Publikasi online saat ini sangat menjadi trend bagi kegiatan kita sehari-hari. Ucapan selamat ulang tahun, perayaan, hari bersejarah dan lain-lain. Pada pelajaran kali ini kita akan membuat bagaimana cara melakukan publikasi secara online dengan mudah. Dasar-dasar etika yang perlu diketahui :
a.       Jujur dalam mencantumkan sumber dan penulis.
b.       Kutip seperlunya.
c.       Bijak dalam meng-copy sebuah situs
Beberapa alasan mengenai pentingnya etika dalam dunia maya adalah sebagai berikut:
a.        Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.
b.      Pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia yang tidak mengharuskan pernyataan identitas asli dalam berinteraksi. 
c.       Berbagai macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk  bertindak etis seperti misalnya ada juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. 
d.      Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat dan memungkinkan masuknya “penghuni” baru didunia maya tersebut.

 2. Plagiarisme
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. Yang masuk golongan plagiarisme:
a.       Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
b.      Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
c.       Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.
d.      Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,.
e.       Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya.
f.       Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan.
g.      Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Plagiarisme atau plagiat dapat terjadi karena tak disengaja, misalnya karena kurang memahami tatakrama pengutipan atau perujukan gagasan atau pendapat orang lain, atau bisa juga karena keterbatasan pelacakan sumber-sumber informasi dari literatur-literatur ilmiah. Oleh sebab itu, setiap penulis harus berusaha maksimal untuk memastikan bahwa karya tulisnya bukan buah karya orang lain. Plagiarisme tidak begitu gampang dihindarkan, terlebih dalam dunia penelitian yang semakin kompetitif saat ini. Dalam diskusi antar kolega yang melibatkan sejumlah peneliti, ide-ide segar bisa saja muncul yang mungkin tidak kita sadari nilai strategisnya saat itu. Barangkali beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian bisa saja salah seorang dari teman diskusi tadi diam-diam mengembangkan ide yang dilontarkan itu.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar