A.
Pengertian
Seperti halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. atau atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
Seperti halnya adiksi terhadap zat, adiksi internet dapat diartikan sebagai pemakaian internet secara terus-menerus hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. atau atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan.
B.
Kriteria-Kriteria
Internet Addiction
Kriteria untuk mengetahui seseorang telah mengalami adiksi terhadap internet diadaptasi dari kriteria-kriteria ketergantungan zat seperti disebutkan di dalam DSM-IV, yaitu :
- Toleransi, yang ditunjukkan dalam perilaku sebagai berikut :
Kriteria untuk mengetahui seseorang telah mengalami adiksi terhadap internet diadaptasi dari kriteria-kriteria ketergantungan zat seperti disebutkan di dalam DSM-IV, yaitu :
- Toleransi, yang ditunjukkan dalam perilaku sebagai berikut :
ü Kebutuhan
meningkatkan waktu penggunaan internet untuk mendapatkan kepuasan dan
mengurangi efek keinginan terus-menerus memakai internet
ü Secara nyata mengurangi efek keinginan
tersebut dengan melanjutkan pemakaian internet dengan waktu yang sama terus
menerut
-
Withdrawal, yang termanifestasikan ke dalam salah
satu ciri-ciri berikut :
ü Kesulitan
untuk menghentikan atau mengurangi pemakaian internet, agitasi psikomotor,
kecemasan, secara obsesif memikirkan tentang apa yang sedang terjadi di
internet, fantasi atau mimpi tentang internet, sengaja atau tidak sengaja
menggerakkan jari-jari seperti gerakan sedang mengetik dengan komputer.
ü Pemakaian
internet atau layanan online yang mirip untuk melepaskan diri atau
menghindarkan diri dari simptom-simptom withdrawal.
-
Sering menghabiskan waktu mengakses internet lebih
lama dari yang direncanakan (kehilangan orientasi waktu).
-
Gagal mewujudkan keinginan untuk mengurangi atau
mengontrol pemakaian internet.
-
Menghabiskan banyak waktu dengan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan internet (misalnya membeli buku-buku tentang internet,
mencoba-coba browser WWW baru, dan mengatur material-material hasil dari
download).
-
Terganggunya kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan keluarga, lingkungan, pekerjaan akibat pemakaian internet.
-
Tetap menggunakan internet secara berlebihan
meskipun sudah memiliki pengetahuan mengenai dampak-dampak negatif dari
pemakaian internet secara berlebihan.
C.
Beberapa bentuk gejala kecanduan Internet
-
kurangnya tidur dan kelelahan.
-
mendapat nilai yang buruk dalam studi.
-
performa kerja yang menurun.
-
lesu dan kurangnya fokus.
-
cenderung kurang terlibat dalam
aktivitas dan hubungan sosial, kurang bisa
bersosialisasi.
-
berbohong tentang berapa lama waktu
yang mereka gunakan untuk online dan juga tentang permasalahan-permasalahan
yang mereka tunda karenanya.
-
Kebanyakan dari orang-orang yang
kecanduan internet adalah mereka yang mengalami depresi berat, kecemasan.
D.
Berikut ini adalah jenis-jenis internet addiction,
yaitu :
a.
Cybersexual
Addiction
Yang termasuk kedalam Cybersexual
Addiction antara lain individu yang sering mengunjungi situs-situs khusus orang
dewasa, melihat hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji s secara eksplisit,
dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar atau file-fie
khusus orang dewasa.
b.
Cyber-Relationship
Addiction.
Mengacu pada individu yang senang
mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan
untuk mengikuti layanan chatroom dan seringkali menjadi terlalu terlibat dalam
hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.
c.
Net
Compulsions
Yang termasuk dalam kategori ini adalah
: perjudian online, belanja online dan perdagangan online.
d.
Information
Overload
Mengacu kepada web surfing yang
bersifat kompulsif
e.
Computer
Addiction
Salah satu bentuk dari
computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.
Dari hal
tersebut maka diketahui bahwa kecenderungan kecanduan ini dimiliki oleh
mereka yang memiliki gangguan dalam dunia nyata, sehingga internet merupakan
salah satu media ‘pelarian’ mereka. Ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol
diri untuk terkoneksi dengan internet adalah cikal bakal dari lahirnya bentuk
kecanduan ini, bahkan di Amerika Serikat telah berdiri panti rehabilitasi untuk
menyembuhkan bentuk kecanduan khusus internet. kebiasaan yang tidak terkendali
memang terkadang dapat menimbulkan petaka tersendiri bagi diri kita, dengan
tidak bisa mengatur lamanya durasi berinternet, menghabiskan waktu dan
meninggalkan semua tanggung jawab dalam kehidupan nyata. Kecanduan internet
secara khusus dianggap sebagai masalah di negara -negara Asia seperti Korea Selatan
dan China. Di Korea Selatan sudah ada 10 peristiwa kematian di internet kafe
terkait sakit jantung dan masalah lainnya, begitu juga dengan pembunuhan
terkait game. Sebuah laporan dari China mengungkap bahwa setidaknya satu dari
enam orang pengguna internet di China kecanduan terhadap internet sampai batas
tertentu. Kecanduan internet dapat secara khusus menjadi masalah bagi kaum
remaja dan anak muda, yang kurang memiliki peraturan iri dan lebih rentan
pengaruh media. Kecanduan internet masih jadi perdebatan untuk masuk dalam
gangguan kejiawaan atau tidak. Para pasien yang mengalami kecanduan internet
juga sering mengalami kondisi kejiwaan lain seperti kurang perhatian gangguan
hiperaktif, depresi, kecemasan, rendah kepercayaan diri, impulsif, tak tahu
malu, dan cenderung mau bunuh diri. Selain itu, kecanduan terhadap internet
bisa merupakan menjadi bagian dari kondisi-kondisi tersebut dan bukanlah
entitas yang terpisahkan. Para ahli kejiwaan harus waspada selama menangani
pasien muda dengan kondisi, seperti depresi dan harus memahami mengenai
kecanduan internet. Data yang dikumpulkan oleh penelitian lain menunjukkan
variasi yang besar dalam konteks dari tipe orang pada risiko mengalami
kecanduan internet.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar